検索 :)

Sabtu, 28 Mei 2011

cerita seekor belalang :)



semua bermula disaat aku bermain di taman sebelah kiri rumahku
aku melihat seekor belalang dan ulat
mulanya biasa saja, tapi ternyata mereka mempunyai kisah

tanpa aku tau ternyata belalang dan ulat mempunyai ikatan sendiri
mereka selalu bersama
mereka ada pada jenis yang berbeda
tapi segala sesuatu yang mereka singgahi selalu sama
lama aku memperhatikan, mereka serasi, dan aku suka
belalang sangat setia dengan ulat, begitupun sebaliknya
belalang selalu menuntun ulat agar berjalan cepat
agar ulat lebih dewasa dibanding yang lain
dan itu berhasil, aku bangga terhadap belalang

waktu itupun tiba
ulat telah pada waktunya untuk menjadi kepompong
belalang tetap pada pendiriannya
dia selalu menjaga ulat dan selalu berada di samping kepompongnya
suatu waktu belalang takut, takut kehilangan ulat ketika dia bersayap
tetapi belalang selalu berdoa agar semua itu tidak terjadi

ulat pun menetas, menjadi kupu-kupu yang indah
belalang kagum melihatnya, sehingga rasa takut itu semakin menjadi-jadi
kupu-kupu tetap menemui belalang di tempat yang mereka suka
tetapi lain halnya ketika beberapa hari berlalu
ketika kupu-kupu menemui pasangan lain yang lebih anggun dibanding seekor belalang
yang lebih berwarna dibanding seekor belalang
kupu-kupu itu pergi, dan seolah lupa dengan apa yang belalang korbankan untuknya
***
seperti halnya manusia yang kehilangan seorang yang dia kasihi
belalang menangis setiap hari
hingga ada seekor kumbang yang mengusap air matanya
kumbang itu mengulurkan tangan-tangan kecilnya untuk belalang
mengajaknya berdiri dan memegang pundak belalang agar tetap tegap
belalang sangat senang dan merasa sangat beruntung
tapi apa daya jika belalang masih memikirkan yang lalu

setelah belalang tegap, dia malah membiarkan kumbang menunggu
sedangkan belalang ?dia mencari permainan yang lain
sampai akhirnya belalang terjerumus pada satu permainan
dan belalang kembali pada dia yang menunggu
beruntung untuk kedua kalinya kumbang masih berada pada tempatnya
hanya saja kumbang terlihat letih disitu
wajahnya kusam, tidak ada senyuman
namun dia masih berusaha untuk memegang pundak belalang agar kembali tegap
beberapa menit setelahnya, genggaman kumbang melemah, dia sudah renta
belalang berusaha untuk membuatnya seperti sedia kala dengan sepenuh hati
tapi semua percuma, kumbang terjatuh, dan dia memilih untuk tidak menemui belalang lagi
***
belalang kembali menangis, kali ini tangis penyesalan
bahkan dia berpikir kumbang lah yang lebih dia inginkan dari pada ulat
tapi apa daya ? kumbang sudah tidak mendengar suara belalang apalagi tangisannya
belalang berusaha berdiri, berdiri sendirian
belalang menjalani hari-harinya sendiri, berusaha untuk tidak menoleh, dan terus berjalan ke depan
itu semua berhasil, belalang telah melupakan yang perih

dunia selalu saja menguji penghuninya
di tengah perjalanan, belalang selalu mendengar suara
suara angin yang semilir
angin itu halus dan ramah
belalang tidak pernah tau siapa sebenarnya angin itu
tapi yang pasti belalang senang setiap angin itu perhatian terhadapnya
belalang semakin semangat saja untuk melangkah
hingga suatu hari angin itu bilang "I'll meet you"
belalang tersenyum lebar dan berkata dalam hati "aku akan menerimamu apa adanya nanti"

setelahnya belalang merasa janggal
belalang merasa telah mengecewakan angin tadi
ya, belalang bukanlah belalang yang manis dan cantik
belalang hanya seekor belalang, hijau, dan aneh
angin itupun perlahan tidak terasa, semakin menghilang, dan hilang

belalang tidak menangis untuk saat ini
kenapa ?
karena sebelumnya kumbang telah mengajarkannya untuk tidak menangis
kumbang yang telah membantunya tegap bahkan untuk kedua kalinya
kumbang mengajarkan untuk tidak mengeluh, dan terus semangat melangkah
yang belalang inginkan sekarang hanya
"tidak mengecewakan kumbang untuk kesekian kalinya"
meskipun kumbang telah menutup mata telinganya untuk belalang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar